Kamis, 29 Januari 2015

quotes

saya punya quotes pagi ini, dari David Schneider, katanya "kicauan sempurna setidaknya memiliki satu diantara ketiga ini : informasi, wawasan dan humor" sebagai wanita saya bisa dibilang termasuk dalam kategori dengan 7000 kata per harinya.

Kata-kata itu tidak semuanya saya utarakan secara verbal, saya membaginya menjadi beberapa bagian. Ada kata-kata untuk menjawab telfon, ada yang disampaikan untuk menyampaikan informasi penting kepada teman-teman yang menyapa saya, ada yang dituangkan ke dalam tulisan, dan yang lainnya saya sampaikan ketika mempunyai inisiatif dalam mencapai mimpi.

Saya senang sekali dimintai sarannya bahkan bermain dengan balita di hampir setiap jam makan siang di DayCare cukup melatih vokal saya menjadi lebih jelas. Ada kalanya saya jadi sangat cerewet karena pada dasarnya saya wanita extrovert, menyerap "energi" dengan sekelompok orang teman-teman sepermainan. Di lain waktu saya menerima berbagai cerita dari seseorang yang cukup saya kenal dengan baik. Mereka biasanya bercerita banyak hal, ada yang saya lupakan begitu saya dan yang lainnya saya memilah kompromi atas masalah yang ia sampaikan. Sebagian saya ingat sebagai pelajaran hidup. Keadaan tersebut membuat saya menjadi lebih diterima oleh mereka.

Selama hidup, ada kata-kata yang baik untuk diucapkan tanpa harus menyakiti hati orang. Dan selama saya tidak sampai hati menyampaikan keberatan saya, saya cukup tersenyum atas "alur komedi yang bernarasi" - ada kalanya saya kesal, namun dalam setiap kekesalan tidak seharusnya dipahami sebagai sebuah ancaman. Karena ada waktunya cerita-cerita itu sama sekali penting. Cukup sekedar tau dan dimengerti sebagai luka.

Informasi berat bisa sangat ringan jika disampaikannya bertahap. Adakalanya diutarakan pada waktunya, dan yang lainnya adalah biarkan waktu memilihnya kapan untuk disampaikan. Kita menertawakan secara berkelompok untuk mereka yang tidak dimengerti? tentunya akan sangat tidak pantas untuk sebuah persahabatan. Kemudian berjalan sendiri sampai kau temui mimpi-mimpi masa lalu. Kebahagiaan kadang terjadi untuk diri sendiri, selalu bersyukur di setiap keadaan.

Rabu, 07 Januari 2015

sendiri

layar kaca yang bising, sebising suara hatiku yang tak yakin siapa harus menjawab apa. Bagiku membaca secukupnya saja. Hanya yang penting layaknya sekretaris pribadi. Bisa jadi mereka cukup peduli kenapa aku diam beberapa waktu.

Waktu-waktu yang biasa kugunakan untuk merespon mereka, secukupnya.

Pernyataan-pernyataan singkat yang cukup kujawab secukupnya.

cukup. itu lebih meyakinkan ketika hanya monitor yang terus saja menyampaikan pesan-pesannya. Aku merindu kan dia tanpa harus mengaku pada banyak orang. Aku berubah. Hanya aku dan Dia yang tau tentang dia yang jauhhh - di sana.. di tempat yang tidak terlihat di depan mata.
Mereka hanya menerka perasaanku. Mungkin mereka hanya berbisik sedikit kata tentang dia, yang tau banyak hanya aku. Aku dan kesendirianku.