layar kaca yang bising, sebising suara hatiku yang tak yakin siapa harus menjawab apa. Bagiku membaca secukupnya saja. Hanya yang penting layaknya sekretaris pribadi. Bisa jadi mereka cukup peduli kenapa aku diam beberapa waktu.
Waktu-waktu yang biasa kugunakan untuk merespon mereka, secukupnya.
Pernyataan-pernyataan singkat yang cukup kujawab secukupnya.
cukup. itu lebih meyakinkan ketika hanya monitor yang terus saja menyampaikan pesan-pesannya. Aku merindu kan dia tanpa harus mengaku pada banyak orang. Aku berubah. Hanya aku dan Dia yang tau tentang dia yang jauhhh - di sana.. di tempat yang tidak terlihat di depan mata.
Mereka hanya menerka perasaanku. Mungkin mereka hanya berbisik sedikit kata tentang dia, yang tau banyak hanya aku. Aku dan kesendirianku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar