Rabu, 13 November 2013

kesalku

Dia tak lagi menyapaku. Kamu mendiamkanku sekian lama. Aku merasa perih setiap kali dia melihatku. Aku merasa bukan siapa-siapa. Dulu dia pernah jadi temanku. Setidaknya, dia selalu dikelilingi teman-temanku. Aku tau, aku tidak biasa. Namun aku hanya menyapa yang aku kenal.

Kecemburuannya membuatku disia-siakan. Urusanku terbengkalai. Dua tahun aku menunggu keajaiban. Aku kira, dia membuat hidupku mudah. Aku pikir dia benar-benar mendukungku.

Suaraku tak lagi menyapanya bersahabat. Aku tak kuasa menahan rasa kesalku. Tidak ada riang tawaku mengenai kami.

“Makan tuuu lidah!”


Aku tak yakin dia mengatakan itu. Setelah kau akrab mencurahkan semua perasaanmu. Dia menghardiku, aku merasa ada geledek di siang bolong. Aku terhina. Tidak akan pernah kembali untuk bersama. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar