Rabu, 06 November 2013

tiket masuk

Aku lesu. Khayalanku tentang dia memburam. Seperti hati yang berharap tidak memperhitungkan pengalaman. Selesai olahraga pagi itu, aku menghampirinya. Aku tau ada yang salah dengan pikiranku. Telfon kemarin sore seperti memintaku untuk bilang “ayo! Coba lagi” macam kutipan dibalik Nu-Green-tea.

Aku terlambat sampai. Semua orang sudah memenuhi lintasan ini. Aku mengundurkan diri tak jadi ikut. Tentu saja ke loket pendaftaran pusat bahasa. Begitu rencanaku selanjutnya. Aku menanyakan jadwal ujian terdekat.

Sebelum tanggal 22, hari ini yang terdekat. Minggu depan ujian dilaksanakan. Aku mengaduh namun aku cukup bahagia dengan keputusan ini. Aku punya waktu untuk simulasi.


Seminggu kemudian aku menjalani tes yang sama, namun yang ini sangat mahal. Biayanya bisa buat hidup sebulan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar